Sabtu, 01 Januari 2011

Permainan “Menara Hanoi”

permainan ini adalah Tower of Hanoi atau dalam bahasa Indonesia “Menara Hanoi”. Di bawah ini definisi dari Menara Hanoi yang saya temukan di wikipedia Indonesia.

Menara Hanoi adalah sebuah permainan matematis atau teka-teki. Permainan ini terdiri dari tiga tiang dan sejumlah cakram dengan ukuran berbeda-beda yang bisa dimasukkan ke tiang mana saja. Permainan dimulai dengan cakram-cakram yang tertumpuk rapi berurutan berdasarkan ukurannya dalam salah satu tiang, cakram terkecil diletakkan teratas, sehingga membentuk kerucut.

Tujuan dari teka-teki ini adalah untuk memindahkan seluruh tumpukan ke tiang yang lain, mengikuti aturan berikut:

* Hanya satu cakram yang boleh dipindahkan dalam satu waktu.
* Setiap perpindahan berupa pengambilan cakram teratas dari satu tiang dan memasukkannya ke tiang lain, di atas cakram lain yang mungkin sudah ada di tiang tersebut.
* Tidak boleh meletakkan cakram di atas cakram lain yang lebih kecil.

Berkas:Tower of Hanoi.jpeg

Aturan yang cukup sederhana bukan? Namun bisakah Anda menyelesaikan permainan? Saya percaya Anda bisa. Kalau begitu bisakah Anda menyelesaikan permainan ini dengan langkah minimum? Anda dapat mencobanya di sini atau di sini.

Langkah minimum untuk 3 tingkat adalah 7 langkah. Untuk 4 tingkat adalah 15 langkah. Untuk 5 tingkat adalah 31 langkah. Untuk tingkat-tingkat seterusnya dapat Anda hitung dengan rumus 2^n – 1.

Jika Anda belum dapat menyelesaikannya dengan langkah minimum pada level yang cukup tinggi, di sini saya akan memberikan sedikit petunjuk untuk melakukannya.

1. Cobalah selesaikan permainan ini pada tingkat 3 dan 4. Dua tingkat ini akan membantu Anda untuk membuka pikiran Anda.

2. Jika Anda berhasil mengerjakan dengan langkah terpendek pada dua tingkat di atas. Cobalah mengerjakan tingkat 5.

3. Setelah berhasil menyelesaikan tingkat 5, mungkin Anda sudah mulai memahami ide dari permainan ini, yaitu jika Anda ingin menyelesaikan tingkat 5, maka Anda perlu memindahkan 4 tingkat yang di atasnya ke tiang kedua. Setelah itu Anda baru dapat memindahkan lapisan dasar ke tiang ketiga, lalu Anda perlu memindahkan 3 tingkat teratas yang sekarang berada di tiang kedua ke tiang pertama. Setelah itu Anda baru dapat memindahkan Lapisan kedua dari bawah ke tiang ke tiga, lalu Anda perlu memindahkan 2 tingkat teratas dari tiang pertama ke tiang kedua. Setelah itu Anda baru dapat memindahkan lapisan ketiga dari bawah ke tiang ketiga, lalu akhirnya Anda hanya perlu memindahkan 1 tingkat teratas dari tiang kedua ke tiang pertama. Dan Anda dapat segera menyelesaikannya. Mudah bukan? Yang perlu Anda lakukan hanyalah menerapkan rekursif atau pengulangan langkah yang sederhana.

Setelah Anda berhasil menyelesaikan 5 tingkat dengan langkah terpendek, maka saya rasa Anda perlu mencobanya pada tingkat yang lebih tinggi lagi. Selamat mencoba.

Makna Lambang Garuda Pancasila

Burung garuda merupakan mitos dalam mitologi Hindu dan Budha. Garuda dalam mitos digambarkan sebagai makhluk separuh burung (sayap, paruh, cakar) dan separuh manusia (tangan dan kaki). Lambang garuda diambil dari penggambaran kendaraan Batara Wisnu yakni garudeya. Garudeya itu sendiri dapat kita temui pada salah satu pahatan di Candi Kidal yang terletak di Kabupaten Malang tepatnya: Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Garuda sebagai lambang negara menggambarkan kekuatan dan kekuasaan dan warna emas melambangkan kejayaan, karena peran garuda dalam cerita pewayangan Mahabharata dan Ramayana. Posisi kepala garuda menengok lurus ke kanan.

Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain:

* Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17
* Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8
* Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19
* Jumlah bulu di leher berjumlah 45

Perisai

Perisai merupakan lambang pertahanan negara Indonesia. Gambar perisai tersebut dibagi menjadi lima bagian: bagian latar belakang dibagi menjadi empat dengan warna merah putih berselang seling (warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia, merah berarti berani dan putih berarti suci), dan sebuah perisai kecil miniatur dari perisai yang besar berwarna hitam berada tepat di tengah-tengah. Garis lurus horizontal yang membagi perisai tersebut menggambarkan garis khatulistiwa yang tepat melintasi Indonesia di tengah-tengah.

Emblem

Setiap gambar emblem yang terdapat pada perisai berhubungan dengan simbol dari sila Pancasila.

Bintang Tunggal

Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa. Perisai hitam dengan sebuah bintang emas berkepala lima menggambarkan agama-agama besar di Indonesia, Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan juga ideologi sekuler sosialisme.

Rantai Emas

Sila ke-2: Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Rantai yang disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia satu dengan yang lainnya yang saling membantu. Gelang yang lingkaran menggambarkan wanita, gelang yang persegi menggambarkan pria.

Pohon Beringin

Sila ke-3: Persatuan Indonesia. Pohon beringin (Ficus benjamina) adalah sebuah pohon Indonesia yang berakar tunjang - sebuah akar tunggal panjang yang menunjang pohon yang besar tersebut dengan bertumbuh sangat dalam ke dalam tanah. Ini menggambarkan kesatuan Indonesia. Pohon ini juga memiliki banyak akar yang menggelantung dari ranting-rantingnya. Hal ini menggambarkan Indonesia sebagai negara kesatuan namun memiliki berbagai akar budaya yang berbeda-beda.

Kepala Banteng

Sila ke-4: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Binatang banteng (Latin: Bos javanicus) atau lembu liar adalah binatang sosial, sama halnya dengan manusia cetusan Presiden Soekarno dimana pengambilan keputusan yang dilakukan bersama (musyawarah), gotong royong, dan kekeluargaan merupakan nilai-nilai khas bangsa Indonesia.

Padi Kapas

Sila ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas (yang menggambarkan sandang dan pangan) merupakan kebutuhan pokok setiap masyarakat Indonesia tanpa melihat status maupun kedudukannya. Hal ini menggambarkan persamaan sosial dimana tidak adanya kesenjangan sosial satu dengan yang lainnya, namun hal ini bukan berarti bahwa negara Indonesia memakai ideologi komunisme.

Motto

Pita yang dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika berasal dari kalimat bahasa Jawa Kuno karangan Mpu Tantular yang berarti “Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu” yang menggambarkan keadaan bangsa Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam suku, budaya, adat-istiadat, kepercayaan, namun tetap adalah satu bangsa, bahasa, dan tanah air.

Sumber:

* http://id.wikipedia.org/wiki/Garuda-Pancasila
* http://id.wikipedia.org/wiki/Garuda
* http://id.wikipedia.org/lambang Indonesia
* http://ichsany.wordpress.com

Beberapa hal mengenai daftar pustaka

beberapa contoh dari bagaimana penulisan daftar pustaka pada penulisan makalah, skripsi atau penelitian dan lain sebagainya.

1. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet, pertama; tulis nama, kedua; tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu beri (tanda titik), ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi, keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal judul web dll setelah itu beri tanda koma, kelima; tulis tanggal pengambilan data tersebut ok. Seperti contoh dibawah ini:

2. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku, pertama; penulisan nama untuk awal menggunakan huruf besar terlebih dahulu setelah nama belakang ditulis beri (tanda koma), dimulai dari nama belakang lalu beri (tanda koma) dan dilanjutkan dengan nama depan, kedua; tahun pembuatan atau penerbitan buku, ketiga; judul bukunya ingat ditulis dengan mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda titik), keempat; tempat diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik dua), dan kelima; penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik). Seperti contoh dibawah ini:

  • Peranginangin, Kasiman (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
  • Soekirno, Harimurti ( 2005). Cara Mudah Menginstall Web Server Berbasis Windows Server 2003. Jakarta: Elex Media Komputindo.

3. Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku yang sama. Pertama tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah nama belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan jika nama depan berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua ingat dimulai dari nama belakang ya. Setelah penulisan nama kedua selesai dengan cara penulisan sama seperti nama pertama, nah jika tiga penulis gunakan tanda dan (&) pada nama terakhir begitupula jika penulisnya hanya dua orang saja, setelah penulisan nama selesai, Kedua; tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ ( )] setelah itu beri (tanda titik). Ketiga; judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan ditulis dengan huruf miring ok. keempat; yaitu penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua : ) dan terakhir kelima; nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda titik) ok. Seperti contoh dibawah ini:

  • Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning, Bandung: Penerbit Informatika.
  • Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods. Indianapolis: McGraw-Hill Education.

Perlu diingat juga untuk penulisan daftar pustaka yang banyak harus berurutan penulisannya. Nama dari sumber yang diambil sebagai daftar putaka ditulis berdasarkan urutan Abjad dari nama masing-masing tersebut, dimulai dengan Abjad A-Z itulah urutan penulisan daftar pustaka yang baik yaitu sesuai dengan urutan nama-namanya.

Kutipan adalah Salinan Kalimat

Kutipan adalah salinan kalimat,paragraph,atau paendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya,baik yang terdapat dalam buku,jurnal,baik yang melalui media cetak maupun elektronik.menurut kamus besar bahasa Indonesia,mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya.mengutip itu berbeda dengan plagiat.plagiat adalah mengambul karangan karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat sendiri. Yang perlu dihindari ialah kutipan yang tuidak mengandung makna apa-apa dalam tulisan anda. Naamun, namanya mengutip, jangan sekalia=kali melakukan kesalahan ketika mengutip. Kalau ternyata terdapat kesalahan dalam teks yang dikutip, penulis dapat memberikan catatan khusus langsung pada teks dengan tanda kurung, lalu diberi tanda’sic’, yakni singkatan dari sicut(latin) yang berarti: memang demikianlah asalnya (tercetak). Atau, sesuai petunjuk dari Depdiknas-PusatBahasa sepertu termuat dalam Buku Pedoman Umum EYD, berikan tanda siku [ ] mengapit kutipan yang ternyata salah itu.

Fungsi kutipan:

1. Untuk menunjang fakta,konseo, gagasan atau untuk memberikan informasi tentang sumber data, gagasan dan lain-lain yang relevan(catatan acuan)

2. Untuk memberikan penjelasan penambahan tentang suatu masalah tyang dikemukakan dalam teks atau untuk menjelaskan definisi istilah secara cermat(catatan kaki)

B. Macam-macam kutipan

Pada umumnya kutipan dapat dibedakan mmenjadi 2 macam, yaitu:

1. Kutipam langsung (Direct Quotation)

Adalah kutipan yang dilakukan persis seperti sumber aslinya, kata-kata yang digunakan sama seperti bahan aslinya

Kutipan langsung biasanya digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:

a. untuk mengutip rumus atau model matematika

b. untuk mengutip peraturan-peraturanhukum, surat keputudsan, surat perintah.

c. untuk mengutip peribahasa, puisi, karyadrama, dan kata-kata mutiara.

d. untuk mengutip beberapa definisi yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti.

e. untuk memgutip beberapa pernyataan ilmiah yang jika dinyatakan dalam bentuk lain dikhawatirkan akan kehilangan maknanya.

Kutipan langsung dibagi menjadi 2,yaitu:

a.kutipan langsung pendek (short direct quotation)

Adalah kutipan langsung yang panjangnya tidak nmelebihi tiga baris ketikan. Kutipan yang demikian dimasukkan dalam teks dengan memberikan tanda petik dyantara bahan yang dikutip. Kalau kutipan itu perlu dihilangkan beberapa kata atau bagian dari kalimat, maka pada awal kalimat diberi titik tiga buah.

b. kutipan langsung panjang (Long Direct Quotation)

adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih dari tiga baris ketikkan. Kutipan tersebuut diberi tempat sendiri, dalam alinea baru yang berdiri sendiri, diketik dengan satu spasi, dan lebar jorokkan kedalam dan kalimat pertama adalah tujuh ketukan huruf dari garis tepi yang baru, sedangkan baris kedua dan seterusnya dimulai sesudah dua ketukan huruf dari garis tepi kiri, serta tidak ditulis antara tanda petik.

2. kutipan tidak langsung (Indirect Quotation atau paraphrase)

adalah kutipan yang tidak persis sama seperti bahan aslinya. Kutipan ini merupakan suatu ketikan pokok-pokok pikiran atau ringkasan kesimpulan menurut jalan pikirasn dan bahasa pengutip sendiri. Kutipan ini tidak dituliskkan diantara tanda petik, melainkan langsung dimasukkan dalam kalimat atau alinea.

Kutipan tidak langsung dibedekkan mennjadi dua, yaiti:

a. kutipsm tidsk lsngsung pendek(short indirect quotation)

adalah kutipan tidak langsung yang terdiri darisatu alinea atau kurang.

b. kutipan tidak langsung panjang(long indirect quotation)

adalah kutipan tidak langsung yang terdiri lebih dari satu alinea.

C. Cara Menempatkan Sumber Kutipan

Ada tiga cara menempatkan sumber kutipan dalam tulisan, yaitu:

1. cara ringkas, yaitu cara menempatkan sumber kutipan dibelakang bahan yang dikutip. Sumber kutipan ini ditukiskan diantara tanda kurung dengan menyebutkan nama pengarang, tahun penerbitan, dan halaman yang dikutip.

2. cara langsung, yaitu cara menempatkan sumber kutipan langsung dibawah sumber kutipan langsung dibawah pernyataan yang dikutip. Antara pernyataan atau teks dalam tulisan dengan sumber kutipan dipusahkan dengan garis lurus sepanjang garis teks. Jarak garis pemisah dengan teks adalah satu spasi dan jarak garis pemisah dengan sumber kutipan adalah dua spasi, sedangkan garis baris dari kutipan itu sendiri adalah satu spasi

3. cara menempatkan sumber kutipan di kaki halaman, cara ini lazim dfisebut footnote (catatan kaki) dan cara ini lebih banyak dianut dalam penulisan skripsi. Antara bagian teks dengan footnote dipisahkan dengan garis lurus sepanjang dua inci dan jarak baris antara garis pemisah dengan teks adalah satu setengah spasi, sedangkan jarak baris antara garis pemisah atau footnote adalah dua spasi.indensi untuk footnote seperti indensi alines bsru dalam teks. Jarak baris dalam footnote adalah satu spasi, sedangkan jarak antara footnote satu dengan footnote lain dalam tiap halaman adalah dua spasi.

Sumber kutipan yang muncul pertama kali harus ditulis selengkap-lengkapnya, srdangkan untuk npemunculan kedua dan seterusnya dapat disingkat, adapun istilah singkatan dalam footnote itu ada banyak, tapi yang lebih sering digunakan itu ada tiga,yaiti:

a. Ibid. :Ibidem, yaitu pada tempat yang sama diatas, tanpa diselungi sumber buku lain. setelah kata Ibid, sunber itu cukup ditulis nomor halamannya saja.

b. Op. cit :Opere citato yaitu pada karya yang telah dikutip, dari sunmber buku yang sama, tapi diselingi oleh satu sumber buku yang lain.

c. Loc. Cit :loco citato yaitu pada tempat yang telah dikutip dari sumber buku yang sama, tapi diselingi oleh satu atau lebih sumber buku yang lain.